Industri manufaktur Indonesia menunjukkan ketahanan luar biasa di tengah tantangan global. Meskipun ekonomi dunia melambat, sektor manufaktur nasional tumbuh stabil berkat peningkatan ekspor produk otomotif, elektronik, dan makanan olahan.
Pemerintah memperkuat daya saing melalui penerapan teknologi industri 4.0 dan pengembangan kawasan ekonomi khusus (KEK). Selain itu, kemitraan dengan negara-negara Asia Timur membantu meningkatkan kapasitas produksi dan kualitas tenaga kerja.
Namun, masih ada tantangan berupa ketergantungan bahan baku impor dan keterbatasan riset teknologi lokal. Pemerintah berupaya mengatasi ini dengan memperluas investasi R&D dan program pelatihan tenaga kerja industri.
Kesimpulan:
Dengan modernisasi dan inovasi berkelanjutan, sektor manufaktur Indonesia berpotensi menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi di era industri global yang semakin kompetitif.